Menikmati Pertunjukan Alam Pantai Semeti

Lombok merupakan salah satu tempat dengan keindahan pantainya yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Atas dasar inilah september 2014 kemarin saya dan teman kampus saya nekat untuk menjelajah Lombok. Perjalanan menyusuri pantai lombok dimulai ketiga gili yang terkenal tidak hanya dimata wisatawan lokal namun sudah mendunia. Bahkan saat saya datang kemarin hanya saya dan teman saya yang wisatawan lokal, jadi berasa liburan keluar negeri isinya bule semua. Selain tiga pulau gili trawangan, gili air, dan gili meno, terdapat pantai di pulau lombok yang juga tak kalah indahnya. Pantai senggigi, Tanjung Aan, Kuta dan masih banyak lagi.

Namun ada satu pantai yang membuat saya terkesan, namanya Pantai Semeti. Pantai ini saya ketahui setelah mengeksplor berbagai informasi di dunia maya bersama teman saya. Saya dan teman kampus saya ini sangat menyukai pergi ke tempat yang masih sepi dan masih jarang orang yang berkunjung. Selain tidak suka dengan keramaian, berwisata ke tempat yang jarang orang kunjungi adalah hal yang menyenangkan bagi kami.

Perjalanan ke Pantai Semeti kami lakukan dengan menyewa mobil beserta supirnya. Biasanya saya tidak memakai supir jika travelling, tapi saya sarankan untuk memakai supir jika anda ingin mengeksplor lombok hingga keluar kotanya apalagi jika itu bukanlah musim liburan, karena jalan diluar kota lombok masih sangat sepi penduduk, jika tersasar kiri kanan jalan hanyalah hamparan bukit dan hutan dan rawan kejahatan.

Selama perjalanan ke pantai semeti kami disuguhi pemandangan alam yang sangat menakjubkan dan ternyata pantai Semeti cukup jauh dari yang kami duga. Selama perjalanan kami hanya melihat plang yang menunjukkan arah ke pantai Mawun dan kami belum melihat tanda-tanda yang bertuliskan pantai Semeti. Setelah naik turun bukit, kami masuk ke jalan yang tidak beraspal dan kiri kananya adalah semak tumbuhan. Matahari mulai beranjak turun dan kami belum juga sampai. Supir yang kami sewa pun sebenarnya belum pernah ke pantai ini, ketika kami minta diantar kesinilah ia baru mencari informasi rute perjalanan ke pantai Semeti. Walaupun beliau orang lombok asli dan sudah bertahun-tahun mengantar wisatawan berlibur ia belum pernah juga ke pantai semeti. Kami hanya bertemu dengan orang satu kali dan bertanya tentang jalan ke pantai Semeti, dan kami berjalan sesuai dengan informasi yang ia berikan dan katanya memang masih jauh. Sampai akhirnya kami melihat sebuah plang kayu yang bertuliskan pantai Semeti! dan pantai semeti berada dibalik plang tersebut. Turun dari mobil, kami tersadar bahwa hanya kami yang ada disini, pantai semeti tidak begitu luas sehingga kami langsung dapat melihat sekeliling pantai. Kami seperti berkunjung ke pantai pribadi milik kami hahaha...

Gradasi air yang sungguh memanjakan mata, pasir pantai putih dan tanpa ada sampah satu pun dan pemandangan pantai berbukit sangat menjadi suguhan yang memanjakan mata dari pantai ini. Pemandangan ini membuat saya tertegun akan keindahan Indonesia yang sungguh berlimpah sehingga banyak yang terlewati untuk dinikmati.

Tidak hanya sampai disini keindahan yang diberikan pantai Semeti, berdasarkan informasi yang kita lihat karang yang dimiliki oleh pantai ini istimewa. Foto seseorang diatas batuan karang pantai semetilah yang membuat kami mengharuskan untuk datang kesini. Dan hal tersebut terbukti, dengan berjalan kaki kearah kiri pantai, melewati bebatuan sampailah kami dibalik tebing yang tidak terlalu tinggi. Sungguh lebih indah dari yang kami lihat di foto. deburan ombak pantai Semeti yang terpecah oleh batuan karang menjadi terlihat dramatis. Biasanya pemandangan ombak seperti ini hanya ada di samudera atau pantai dengan ombak ganas dan dalam, tapi di pantai Semeti kejadian ini berlangsung dibibir pantai yang tidak dalam sehingga dapat dilihat dari dekat dan tidak takut akan tenggelam. Batuan karangnya pun istimewa, berwarna hitam dan berbentuk panjang yang khas.

Keindahan di pantai Semeti ditutup dengan menikmati matahari terbenam disana. Melihat perubahan langit berwarna jingga. pink dan ungu mengiringi tenggelamnya matahari ke dalam bukit dan laut pantai Semeti. Rasanya seperti menonton pertunjukan alam yang dibuat sang Pencipta.